Archives

gravatar

[TOKOH] Profil Albertina Ho "Cristina Marta Tiahahu Muda" Pendekar Hukum Permpuan Indonesia


Nama : Albertina Ho
Lahir : Maluku Tenggara, 1 Januari 1960
Pekerjaan : Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan


Karier :
• Calon hakim Pengadilan Negeri Yogyakarta (1986-1990)
• Hakim Pengadilan Negeri Slawi, Tegal, Jawa Tengah (1990-1996)
• Hakim Pengadilan Negeri Temanggung, Jawa Tengah (1996-2002)
• Hakim Pengadilan Negeri Cilacap, Jawa Tengah (2002-2005)
• Sekretaris Wakil Ketua Mahkamah Agung Bidang Yudisial (2005-2008)
• Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (sejak Agustus 2008)


Pendidikan :
• SD Ambon, lulus 1973
• SMP Katolik Bersubsidi Ambon, lulus 1975
• SMA Negeri II Ambon, lulus 1979
• Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, lulus 1985
• Magister Hukum Universitas Jenderal Soedirman, lulus 2004


Perjalanan Hidup Albertina Ho, Pendekar Hukum Wanita Indonesia.
Sejak kelas 5 sekolah dasar, Albertina memilih berpisah dari orang tuanya, demi mendapat pendidikan yang lebih baik. Nenek-nyalah yang menyarankan Albertina pindah sekolah dari Dobo, Maluku Tenggara, ke sekolah dasar yang lebih maju di Kota Ambon, Maluku. Terbiasa tidak bersepatu, ia kebingungan saat harus memakai kaus kaki saat pertama kali masuk sekolah.


Di Ambon, Albertina hidup menumpang di rumah saudara. Tidak gratis. Sehabis sekolah, ia harus membantu menjaga warung kelontong di pasar Ambon. Demi impiannya terus bersekolah, ia menjadi pelayan warung kopi untuk menyambung hidup saat duduk di sekolah menengah atas.


Setelah lulus, ia meneruskan kuliah di Yogyakarta. Albertina diterima di Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada. Walaupun kuliah hukum, Albertina mengaku tidak bercita-cita menjadi hakim.
Setelah wisuda, ia tak mau kembali ke Maluku. Ia melamar lowongan calon hakim di Pengadilan Tinggi Yogyakarta dan dosen di Universitas Brawijaya, Malang. Dengan alasan tidak punya biaya untuk pergi ke Malang, Albertina memilih mengikuti seleksi calon hakim.
Kariernya berawal dari Pengadilan Negeri Yogyakarta pada 1986. Statusnya masih calon hakim. Empat tahun kemudian, setelah lulus calon hakim, ia ditempatkan di Pengadilan Negeri Slawi, Tegal, Jawa Tengah.


Pandangannya menerawang saat menceritakan pengalaman pertamanya menghukum orang. Ia sudah tidak ingat nama orang yang duduk di kursi terdakwa itu. Yang dia ingat, jaksa menuduh orang itu melakukan penipuan dan penggelapan. Albertina memutus orang itu hanya terbukti melakukan penggelapan.


6 tahun di Tegal, Albertina pindah ke Pengadilan Negeri Temanggung. Pada 2002, ia dipindah ke Pengadilan Negeri Cilacap. Untuk pergi ke kantor, ia memilih memakai sepeda motor. Di sela kesibukannya menangani perkara, Albertina meneruskan kuliahnya di Magister Hukum Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto.


Dari Cilacap, ia ditarik ke Mahkamah Agung pada pertengahan 2005. Ia mendapat tugas baru sebagai asisten koordinasi, yang tugasnya mirip panitera. Ia juga merangkap sebagai Sekretaris Wakil Ketua Mahkamah Agung Bidang Yudisial Marianna Sutadi. Di Merdeka Utara, kantor Mahkamah Agung, Albertina tidak memegang kasus seperti pengadilan alias hakim yustisial.


Selama menjadi sekretaris, Albertina terkenal suka menolak tamu yang ingin bertemu dengan Marianna. Argumennya jelas : Hakim dilarang menemui pihak yang berperkara. Tindakan tegas Albertina itu diakui oleh Mas Achmad Santosa.
Albertina kembali memegang palu setelah dipindahkan ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada Agustus 2008.


Selama 20 tahun menjadi hakim, Albertina kini tinggal di rumah dinas hakim di dekat Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Selain mobil yang dibeli setahun lalu, hartanya hanya berupa sebuah rumah di Yogyakarta seharga Rp 90 juta. Permohonan kreditnya sempat ditolak bank karena gajinya tidak mencukupi syarat untuk mencicil rumah.


Gaji hakim memang minim. Pada 1988, saat menjadi calon hakim di Pengadilan Yogyakarta, Albertina hanya mendapat upah Rp 81 ribu per bulan. Ketika diangkat menjadi hakim, ia mengantongi gaji sekitar Rp 300 ribu per bulan. Untuk menambal kebutuhan sehari-hari, Albertina meminjam di koperasi pengadilan.


Godaan uang bukan tidak pernah ada. Budi Priyanto, wakil panitera Pengadilan Negeri Cilacap, memberikan kesaksian. Menurut Budi, banyak pengacara yang menawarkan uang kepada Albertina. “Tapi selalu ditolak,” ujar Budi. Albertina juga menolak pengacara itu datang ke rumahnya. Albertina hanya mau menerima pihak yang beperkara di kantor atau di ruang sidang.


Tidak hanya menolak tamu, Albertina punya cara jitu “mensterilkan” putusan. Ia mengetik sendiri putusan daripada meminta bantuan panitera pengganti-meski, dengan demikian, dia sering membawa pulang pekerjaan. “Jadi tidak bisa bocor. Yang tahu isi putusan cuma saya dan anggota majelis hakim lainnya,” kata Albertina




Sumber :  http://www.kaskus.us/showthread.php?t=6848882


Mutasi Albertina Ho ke Babel Tak Masuk Akal

JAKARTA – Albertina Ho hakim ad hoc Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) tak lama lagi dimutasikan menjadi Wakil Ketua Pengadilan Negeri Bangka Belitung. Mahkamah Agung (MA) beralasan, pemutasian Albertina dalam rangka promosi jabatan.
 
Penasihat Indonesia Police Watch (IPW) Johnson Panjaitan menilai, alasan MA tersebut tidak masuk akal. Menurutnya, tak selaiknya hakim berprestasi 'dibuang' ke wilayah terpencil.
 
“Jawaban Mahkamah Agung itu tidak masuk akal kalau memang untuk menguji keberanian jangan ditempatkan di wilayah terpencil dan masalah ini pelajaran buat para hakim-hakim yang berprestasi,” ujar Johnson kepada okezone, Kamis (22/9/2011)
 
Menurutnya untuk menguji kepemimpinan seseorang, tak elok jika seorang hakim berkualitas dimutasi ke wilayah yang memang jarang terdapat kasus besar.

“Untuk menguji kepemimpinan harus di atas, jangan dibuang ke bawah dan harus diberi penjelasan shock theraphy,” tandasnya 
 
Sekadar diketahui, Albertina Ho adalah sosok hakim wanita yang tegas. Nama Albertina mulai melejit kala memimpin sidang kasus mafia pajak dengan terdakwa Gayus Halomoan Tambunan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan beberapa waktu lalu.

Belakangan, Albertina pun diperbantukan menjadi hakim di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta. Saat ini, wanita kelahiran Maluku itu masih memimpin sidang terdakwa Cirus Sinaga

 Sumber : http://news.okezone.com/read/2011/09/23/339/506019/mutasi-albertina-ho-ke-babel-tak-masuk-akal

gravatar

[TOKOH] Abdullah Hehamahua si 'Pattimura Gang Senggol'

Ketua Komite Etik KPK

Lorong gang itu begitu sempit. Saking sempitnya, satu sepeda motor bebek saja rasanya pasti bakal bersenggolan dengan satu sepeda onthel (kayuh). Ujung lorong gang itu menyempit, tak memberi sedikitpun ruang untuk pekarangan sebuah rumah. Jalanan bergesekan dengan pagar, atau pintu masuk rumah. Satu rumah dengan lainnya hanya dipisahkan dinding semen yang kalau melongok saja sudah bisa saling bertegur sapa.


Di sanalah seorang 'Pattimura' tinggal, di lingkungan Perumahan Aisyiah, Jalan Barkah, Bali Matraman Jakarta Selatan. Dul, biasa disapa oleh rekan sejawat para aktivis. Dul memang bukan pahlawan 'Pattimura' asli yang hidup di masa penjajahan dan diabadikan sebagai potret lembaran uang kertas Rp1.000. Meski, jika diurut-urut ke belakang silsilah pohon keluarga, Dul bilang ayahnya yang seorang pandai besi dan petani nelayan itu masih turunan asli pahlawan Pattimura asal Saparua, Maluku.


Lantas apa yang membuat Dul pantas disebut 'Pattimura'?
Pakai sarung, baju koko, dan peci hitam yang seolah lekat dengan kepalanya. Dul baru saja pulang dari Masjid Aisyiah yang berada di seberang gang kontrakannya. Tepatnya baru dijemput di masjid, begitu Okezone menyambanginya di kontrakan, baru-baru ini. Tidak ada teras untuk meletakkan sepeda motor, tapi tersisa sedikit ruang di belakang pagar. Ruangan pertama, bisa disebut ruang tamu sekaligus ruang menonton televisi.


”Maaf duduknya di bawah,” ucapnya membuka pembicaraan.
Dul membenarkan dirinya memang baru pulang dari masjid. Dia mengaku rindu aktivitas seperti itu. Kesibukannya sebagai pejabat sebuah lembaga superbodi menjauhkannya dari masjid. Ya, pria yang bernama lengkap Abdullah Hehamahua ini adalah seorang penasihat di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).


Kariernya dia mulai saat bergabung dengan Pemeriksa Kekayaan Penyelenggara Negara/PKPN pada 2001. Lalu, selama dua periode berurutan menjalani pekerjaannya sekarang. Menguasai dan mencintai. Dua alasan kenapa Dul betah berlama-lama di komisi anti korupsi ini. Bahkan, dedikasinya itu kini membawanya dalam delapan besar putaran seleksi calon pimpinan KPK periode 2011-2015.


Dul memang selalu bersemangat saat diajak berbincang seputar kondisi negeri yang dihantui koruptor. Geram?  Iya! Apalagi saat mencurahkan pendapatnya seputar kasus Siami di Jawa Timur. ”Orang menegakkan kebenaran malah diusir,” tukasnya.
Diibaratkan, Dul tidak lagi pegang sapu untuk ’bersih-bersih’ koruptor, melainkan pegang pedang. Setidaknya itulah yang keluar dari alam bawah sadarnya, saat diminta menggambar sesosok manusia pada tes psikologi saat seleksi capim KPK.


Dul menggambar sketsa manusia yang sedang membawa parang dengan wajah sangar. "Itu mahasiswa yang membawa pedang untuk memberantas korupsi. Saya memang maksudnya gambar parang dan Pattimura, tapi karena enggak bisa gambar orang, saya beri saja judul mahasiswa," kata Dul yang mengaku selalu dapat nilai jelek untuk mata pelajaran kesenian ini, sembari tertawa lepas.


Dibenci dan dijauhi karena pekerjaannya, sudah dia terima sebagai risiko. Menegakkan kebenaran memang selalu diikuti biaya yang tidak murah. Bahkan, dirinya harus ikhlas saat sepupunya sendiri terjerat kasus korupsi dan ikut diadili. Meski hati kecilnya iba, apalagi dengan permintaan tolong yang datang dari pihak keluarga, tapi bagi Dul, membiarkan saudaranya itu menjalani proses peradilan adalah bentuk pertolongan kecil yang bisa diperbuatnya.


”Prinsipnya, saya bantu mereka di dunia, kalau di akhirat mana bisa. Dengan menjalani hukuman secara ikhlas, diharapkan bisa menjadi kifarat di akhirat bagi mereka,” ujarnya.


’Pattimura’ Muda
Tidak ada yang instan buat Dul. Wataknya yang tegas dan sikapnya yang kritis diperolehnya dari pengalaman hidup semasa muda. Dul, memang dikenal vokal sejak masih menjadi mahasiswa di sebuah universitas di Makasar. Dia tercatat tergabung dalam sejumlah organisasi pergerakan mahasiswa, di antaranya Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI) dan Himpunan Mahasiswa Isalam (HMI) hingga menduduki posisi Ketua Pengurus Besar HMI. Bahkan, saat peristiwa Malari 1974, Dul sempat menjadi tahanan di Makasar dan menjalani tindak penyiksaan selama beberapa waktu. "3,5 bulan saya menjalani perawatan di rumah sakit," ungkapnya.


Dul juga sempat menjadi wartawan surat kabar. Ancaman bakal dibunuh, pernah dia rasakan saat mencoba mengungkap kasus salah tangkap di Kolaka. Dul menceritakan sampai harus menyamar menjadi orang gila untuk meloloskan diri sembari mengumpulkan fakta. "Kalau ingat-ingat lucu juga, pakai sarung disilangkan di pundak, celana saya naikkan satu, muka saya coret-coret pake tanah, dan saya seret itu ranting, lalu saya dilempari batu sama anak-anak kecil dan dipanggil orang gila," kenangnya.

Khatam Injil

Jangan tanya pendapatnya soal perbedaan. Dul, seorang yang tahu benar bagaimana hidup di tengah perbedaan. Terlahir dalam keluarga Islam taat, bahkan cucu langsung seorang imam masjid, tak berarti Dul dilarang belajar apa yang diyakini umat agama lain.


Dul belajar di sebuah sekolah dasar di Ambon. Karena mayoritas penduduknya Kristiani, dia pun terpaksa hanya mengenyam mata pelajaran agama Kristen. Sedang untuk belajar seluk beluk Islam, Dul mengandalkan buku-buku pelajaran adiknya yang bersekolah di madrasah. "Di SD saya itu yang ada pelajaran agama Kristen, saya dulu hafal Injil betul.”


Tidak cuma itu. Dul muda, juga mengaku pernah mengajar di sebuah Sekolah Menengah Atas Kristen di Makasar. Untuk mempertahankan hidup dan keberlangsungan kuliahnya, itu yang jadi alasan Dul nekad mengambil pekerjaan sebagai guru matematika di sana. Dul memang pandai berhitung. Itu juga yang membuat sosoknya dikenal sederhana oleh banyak orang. ”Padahal saya ini cuma orang eksakta, jadi dari awal sudah dididik kalau menyelesaikan soal pake rumus, jadi dapat ketepatan,” ujarnya.


Pemahaman atas perbedaan itulah yang kemudian dirasa dia mudah mengantarkannya sebagai penengah berbagai situasi. Dul menjadi sosok yang akan menyediakan makanan saat berpuasa, bagi peserta rapat yang non-Islam. Dia juga akan berkirim email motivasi dalam pemahaman lintas agama setiap pagi kepada para pegawai KPK. Maka, tidak salah jika Dul jadi tempat curhat para pegawai ini, mulai urusan kerja hingga rumah tangga.


"Di KPK, kalau saya kirim email macem-macem, biasa saya kutip dari Injil dan Alquran, saya belajar semua," tuturnya.




Profil singkat
Abdullah Hehamahua SH., MM, kelahiran Ambon, 18 Agustus 1949, tercatat masih menjabat sebagai Penasihat KPK. Saat ini, Abdullah  juga ditunjuk menjadi Ketua Komite Etik KPK terkait dugaan pelanggaran kode etik beberapa pejabat internal KPK.


Pendidikan:
- S1 Sarjana Hukum Universitas Krisnadwipayana (2008)


Karier
- Guru SMA Kristen Makassar (1970-1974)
- Wartawan dan Redaktur Suratkabar Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia/KAMI (1971-1974)
- Wartawan dan Penyiar Radio Arif Rachman Hakim/ARH (1975-1976)
- Editor Majalah Cipta Kementeria Pekerjaan Umum (1976-1979)
- Staf Ahli Lembaga Islam untuk Penelitian dan Pengembangan Masyarakat/LIPPM (1982-1984)
- Guru Institut Sains Zahari (1992-1993)
- Editor merangkap Manajer Pemasaran Penerbitan Pustaka Dini, Selangor, Malaysia (1993-1995)
- Penyelia Program Motivasi Institut Muhammadiyah Singapura (1995-1999)
- Dosen terbang Akademi Dakwah Muhammadiyah Singapura (2000-2001)
- Wakil Ketua Pemeriksa Kekayaan Penyelenggara Negara/PKPN (2001-2004)
- Penasihat KPK (2005-sekarang)


Kata-kata mutiara Dul untuk KPK
"Serigala hanya menyerang domba yang terpisah dari kelompoknya".


Kata-kata mutiara antikorupsi
"Koruptor punya banyak cara, kalau sama Anda tidak jebol bisa lewat anak istri".

Sumber : Okezone.com

gravatar

Jalanan Ambon Bersih dari Bekas Bentrok

Ambon - Situasi di Kota Ambon, Maluku telah benar-benar kondusif. Sampai sore ini, bangkai motor dan mobil yang dibakar, maupun potongan kayu dan bebatuan sudah dibersihkan oleh pasukan TNI.
Pantauan detikcom, Rabu (13/9/2011), lalu lalang kendaraan juga terlihat, kendati baru satu dua.
Sepanjang jalan Desa Batu Merah, Kota Ambon hingga Desa Tulehu, Kabupaten Maluku Tengah, tidak terlihat warga yg berkumpul.

Di Pasar Passo, 10 km dari pusat kota Ambon, warga beraktivitas seperti biasanya. Bahkan sejumlah pegawai Dinas Perhubungan yang bertugas di Pelabuhan Hurnala Tulehu, sejak konflik berkecamuk, mereka tetap bertugas.

"Kami tetap bertugas. Tidak ada pengaruh di sini. Teman-teman kerja yang beragama Kristen tetap datang," ungkap Aisyah Lestaluhu, salah satu petugas pelabuhan.

Hal yang sama disampaikan Abner Tita, ABK Kapal Motor (KM) Cantika Inova, kapal cepat rute Tulehu-Amahai. "Tidak ada rasa takut kami, ribut di Ambon, tidak lagi berpengaruh ke wilayah lain," ujarnya.

Kendati demikian, baik Aisyah maupun Abner, meminta aparat keamanan untuk tetap bersiaga. "Kami harap aparat tetap siaga", pinta Abner.

Wakil Gubernur Maluku, Said Assagaf, berharap situasi ini untuk tetap dijaga dan dipertahankan. "Kami berharap, kondisi ini dijaga bersama dan dipertahankan," harap Said.

Wagub juga meminta warga untuk melakukan pengamanan di lingkungan masing-masing. Satu-satunya ruas jalan yang masih dalam proses pembersihan adalah dari puing-puing kebakaran rumah di kawasan Waringin, Kelurahan Wainitu, Kecamatan Nusaniwe, Ambon. Warga bersama TNI dan personil Brimob Makassar tampak bersama-sama melakukan pembersihan.

Sementara itu, warga Waringin yang mengungsi di SD Negeri Silale, sore ini terlihat mengantre untuk mengambil sembako. Di lain pihak, belum satupun sekolah di Kota Ambon yg beraktivitas. Namun, PNS mulai masih kerja di sejumlah instansi pemerintah.

Sumber : detiknews.com

gravatar

Polri: SMS Provokasi Ambon Dikirim ke Surabaya dan Solo

Jakarta - Mabes Polri terus melacak pengirim SMS provokasi bentrok di Ambon. SMS tersebut ternyata dikirim juga ke kota-kota di Pulau Jawa.
"Asalnya dari Ambon, mulainya dari Ambon dikirim ke Surabaya ke Solo dikirim ke beberapa daerah," ujar Kabareskrim Komjen Pol Sutarman di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Jaksel, Rabu (14/9/2011).

Sutarman mengatakan Bareskrim telah mengirim tim penyidik di bawah pimpinan Brigjen Pol Ronny Sompie beserta 13 personel lainnya.

"Untuk mengungkap apa semua," imbuhnya.

Bentrok Ambon, lanjut Sutarman, disebabkan adanya miss informasi yang membuat masyarakat terpancing dan melakukan kekerasan. Penyidik berencana untuk melakukan olah TKP kembali.

"Kita akan melakukan penyidikan siapa yang menghembuskan seperti itu, sehingga timbul terjadi kekerasan yang mengakibatkan korban beberapa orang di sana. Jika penyidik yang ke sana belum melakukan otopsi, maka tim yang ke sana akan otopsi ulang. Kalau seandainya penyebab kematiannya masih meragukan. Tergantung kemarin kita juga masih akan melihat sudah dilakukan otopsi atau belum," terangnya.

Bagaimana yang mengirim sms? tanya wartawan.

"Sedang kita lacak. Kita sudah menemukan orang-orangnya sebenarnya. Kan kalau provokasi, diprovokasi orangnya kemudian orangnya melakukan, delik itu baru sempurna," tandasnya.

Sumber : detiknews.com

gravatar

Polri Pastikan Tak Ada Peran RMS Dalam Bentrok Ambon

Jakarta - Penyebar SMS provokasi bentrok Ambon terus diburu. Polri memastikan tidak ada peran RMS (Republik Maluku Selatan) dalam kasus itu.
"Tidak ada (RMS)," ujar Kabareskrim Komjen Pol Sutarman di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Jaksel, Rabu (14/9/2011).

Menurut Sutarman, pelaku pengirim SMS tersebut saat ini masih dilacak. Pelaku mengirimkan SMS itu hingga ke sejumlah kota di Jawa.

"Jangan menyebut RMS. RMS itu tidak ada, yang ada separatis," imbuhnya.

Bentrok Ambon pecah Minggu (11/9) siang. Insiden itu terjadi karena tersebarnya SMS provokatif terkait meninggalnya seorang tukang ojek.

Hal itu memancing amarah massa sehingga terjadi bentrokan antar dua kubu. 7 Orang tewas dan 65 lainnya luka-luka. 3 rumah, 2 mobil dan 4 motor rusak.

Situasi Ambon saat ini berangsur kondusif pasca bentrokan. 400 Personel Brimob diturunkan dari Makassar dan Surabaya.

Sumber : detiknews.com

gravatar

Glenn fredly : "Ada Pihak Yang Mau Buat Rusuh Kota Ambon"

TRIBUNNEWS.COM, AMBON - Kerusuhan terjadi di Kota Ambon, Minggu (11/9/2011). Kerusuhan yang terjadi pagi tadi sempat terekam oleh salah satu stasiun televisi dikabarkan akibat kematian salah satu tukang ojek. Tampak terjadi bentrokan antara massa yang terlibat kerusuhan. Mereka saling melempar batu dan membakar kendaraan. Sebuah mobil dan sepeda motor dibakar massa.

Dikabarkan bahwa massa menuntut pertanggungjawaban polisi atas meninggalnya tukang ojek yang ditemukan luka disekujur tubuh.
Artis Glenn redly dalam akun twitternya menyebut ada pihak yang ingin membuat rusuh di Kota Ambon. "September 11 hari ini,ada pihak yang mau buat rusuh kota Ambon lagi..plis doa buat kota Ambon ya teman..," tulis artis yang kerap terlibat kegiatan perdamaian bagi Ambon itu.

Sumber : Tribunnews.com

gravatar

Tembakan Masih Terdengar, Toko-toko di Ambon Tutup

Ambon - Tembakan masih saja terdengar di Ambon, Maluku. Akibatnya semua toko/ruko di Ambon memilih tutup, Minggu (11/9/2011). Tembakan itu terdengar dari kawasan Diponegoro, Pohon Pule, Airmata Cina, dan Talake. Warga makin banyak yang mengungsi di Masjid Raya Alfatah, Masjid Jami, Kudamati, Karangpanjang, Soya dan kawasan lainnya yang aman.

Belum diperoleh keterangan resmi dari polisi setempat atau pun Mabes Polri terkait ketegangan hari ini. Informasi yang berkembang, ketegangan ini terjadi akibat tewasnya seorang tukang ojek, yang memicu aksi pembalasan.

Sumber : detiknews.com

gravatar

Ambon Mencekam, Warga Mengungsi ke Masjid

Ambon - Suara tembakan di Kota Ambon membuat suasana menjadi mencekam. Warga panik dan mengungsi ke sejumlah masjid mencari perlindungan.Pantauan detikcom, Minggu (11/9/2011), para warga mengungsi untuk mencari perlindungan. Mereka membawa sanak famili mencari tempat aman.

Para warga yang panik ini tampak mengisi sejumlah masjid. Misalnya saja Masjid Raya Al Fatah, Ambon, dan Masjid Jami Kota Ambon.

Irma (26), seorang ibu muda tampak memeluk erat bayinya. Dia tak henti-henti menangis di Masjid Raya Al Fatah.

"Saya takut sekali. Bagaimana ini?" kata dia dengan panik.

Sementara itu, terjadi juga perang batu di kawasan Talake, Ambon. Namun belum jelas, perang batu ini antara siapa dengan siapa.

Hingga pukul 16.30 WIT, situasi di Ambon masih belum kondusif. Polisi mulai berjaga di sejumlah ruas jalan. Sejumlah orang membawa parang juga tampak bergerombol.

Isu yang beredar, ketegangan hari ini akibat tewasnya seorang tukang ojek, yang memicu serangan balasan. Sementara itu, otoritas polisi di Maluku dan Mabes Polri tak mengangkat teleponnya saat coba dikonfirmasi detikcom.

Sumber : Detiknews.com

gravatar

Terdengar Tembakan, Warga Ambon Panik

Ambon - Terdengar suara serangkaian tembakan di Kota Ambon, Maluku. Warga panik dan berlarian karena menduga ada kerusuhan. Pantauan detikcom di Jl Sultan Baabullah, Ambon, Minggu (11/9/2011) terdengar suara tembakan. Namun tidak jelas di mana asal suara itu dan siapa yang melakukannya.

Suara tembakan ini dimulai sekitar pukul 14.00 WIT. Sejak itu situasi menjadi menegangkan. Warga tampak kocar-kacir menyelamatkan diri. Hal ini terlihat di Jl Sultan Baabullah, Jl AM Sangaji dan Jl Talake.

Sebagian warga ada yang berkerumun di tepi jalan. Mereka sudah siap membawa parang. Sementara polisi hanya tampak 1-2 berjaga di jalanan, sebagian tampak membawa senpi. Hingga pukul 15.00 WIT, situasi masih mencekam.

Sumber : DetikNews.com

gravatar

semut bisa makan otak manusia hingga meninggal

insiden satu : seorang anak kecil meninggal karena ahli bedah yang menemukan semut di otaknya ! Rupanya anak ini tertidur dengan beberapa permen di mulutnya atau di samping tempat tidurnya .Semut itu merangkak ke teLinganya dan akhirnya berhasil masuk ke otaknya.



Ketika ia terbangun ,ia tidak menyadari bahwa semut telah berada di dalam kepalanya.





Setelah itu , ia terus menerus mengeluh tentang gatal di sekitar wajahnya.Ibunya membawanya ke dokter, tapi dokter tidak tahu apa yang salah dengan dia. Ia mengambil sebuah X-ray dari anak itu dan ngeri, ia menemukan sekelompok semut hidup di tengkoraknya. Karena semut masih hidup, dokter tidak bisa mengoperasi anak tersebut karena semut terus-menerus bergerak. Anak itu akhirnya mati. Jadi harap berhati-hati ketika meninggalkan bahan makanan di dekat tempat tidur Anda atau ketika makan di tempat tidur. Ini mungkin menarik semut. Yang terpenting, JANGAN PERNAH anda atau anak anda makan permen sebelum tidur. Anda atau anak anda mungkin tanpa disadari telah menarik semut saat anda tertidur.



Insiden Dua : Kejadian serupa terjadi di sebuah rumah sakit di taiwan. Orang di rawat di rumah sakit dan selalu di peringatkan oleh perawat untuk tidak meninggalkan bahan makanan di dekat tempat tidur karena ada semut. Dia tidak mengindahkan nasihat mereka.

Semut akhirnya sampai ke kepalanya.

Anggota keluarganya mengatakan bahwa orang itu terus menerus mengeluh sakit kepala. Dia meninggal dan diotopsi.

Dokter menemukan sekelompok semut hidup di kepalanya. Ternyata, semut telah makan sebagian kecil dari otaknya.



sumber : http://www.kaskus.us/showthread.php?t=6830566

gravatar

[Foto]Perut Ibu-ibu Hamil Yang Unik

Inilah kreasi ibu-ibu hamil di perut buncit mereka :


Gambar 1. Pinguin Lagi Bermesraan

Gambar 2. Matahari
Gambar 3. VALEIA
Gambar 4 Bayinya Keluar Gan.. hehhhehe
Gambar 5. Semangka, wwooooww...!!
Gambar 6. Apaan tuh?
Gambar 7. hahahahaha.....!!
Gambar 8 . Mirip Globe, atau..????
Gambar 9. Kura-kura & Dolphin
Ada yang berminat menghiasi perut buncitnya ketika hamil???

Sumber : http://www.kaskus.us/showthread.php?t=8380293

Entri Populer