gravatar

[Dongeng]The Princess Of NyungNyung

Saat itu matahari tampak tersipu malu saat kegelapan mulai datang membayang. Tanpa komando, matahari bergegas dengan sendirinya meninggalkan keramaian bumi dengan langkah satu-satu sesuai irama detak arloji dinding di rumah tua. Dalam kesenjaan yang alami, datang berirama suara-suara di ujung tertinggi rumah Tuhan tanda bahwa Tuhan telah memanggil jiwa-jiwa yang wajib berserah diri dihadapanNya. Selanjutnya Tuhan pun mempertemukan kita.

Entah datang darimana dirinya, dia  mengagetkan diriku yang berdiri di antara rak-rak dengan buku yang berjejer rapi memandangiku. Kaget, yaa itulah ekspressi ku saat itu. Ku lihat buku-buku yang masih memandangiku tertawa dengan ekspressi ku yang mereka anggap lucu. Ku lihat dirinya, sama seperti buku-buku itu dia juga menertawiku. Itulah pertemuan pertama ku dengan dirinya. Takjub, mungkin itu kata yang pantas ku katakan karena dia berhasil mengelabuiku. Mengelabui diriku yang serius menanggapi apa yang dikatakannya. Selanjutnya dia dan diriku menghilang dari toko buku itu.

Di depan TiVi berukuran 14 inchi, tampak wajah-wajah yang berlumuran perasaan cemas, penuh harapan dan sangat  menegangkan. Bukan karena wajah-wajah ini sedang menonton kuis berhadiah yang mereka ikuti, bukan pula karena keluarga mereka yang bekerja di luar negeri akan di hukum mati karena melakukan tindakan kekerasan yang 'katanya' sampai menghabisi nyawa majikannya sendiri. Padahal kalau boleh tanya kenapa pasti jawaban para TKI yang membunuh majikannya itu menjawab karena diperlakukan layaknya bukan manusia, mulai dari gaji yang berbulan-bulan belum dibayarkan, sering disiksa, bahkan diperkosa. Oleh karena itu, mereka dengan separuh harapan berani membunuh majikannya itu demi sebuah HARGA DIRI, bukan hanya harga diri pribadi, tapi juga harga diri bangsa, negara dan agama.

kembali ke Wajah-wajah yang digambarkan sebelumnya, ternyata mereka sedang menonton pertandingan sepakbola. Aku dan dirinya juga tampak menyaksikan pertandingan tersebut.

Tak cukup tinta untuk melukiskan betapa indah dirinya, Senyumnya, congkak pipinya, dan juga bola matanya. Kepribadiannya juga unik, selalu mampu membuat orang-orang di sekelilingnya terhibur dengan tingkah lakunya. Tampak bulan dan bintang mengikuti setiap gerakan mataku yang memandangi dirinya. Nyamuk pun tak mau kalah, dengan penuh penasaran karena kehadirannya nyamuk pun mencicipi butir demi butir darah muda di sekitar kaki-kakinya yang Indah. Dialah The Princess Of NyungNyung. Dirinya memang biasa, namun kebiasaannya itu membuatnya terlihat istimewa.

Angin malam mulai terasa dingin, daun-daun disekitar aku dan dirinya pun tampak menari-nari, juga awan yang mulai bergerak kesana kemari mengawasi gerak gerik kami. Yah.. Semuanya tampak mengawasi kami. Selanjutnya, Aku masih ingin melihat keindahannya.

Entri Populer